Sabtu, Desember 20, 2008

Long neck Tribe

Butuh 13jam perjalanan naek kereta dari bangkok menuju chiangmai, plus 4jam lagi dengan mobil menuju desa dimana orang-orang berleher panjang bak jerapah itu tinggal. melihat hal yang unik yang lum pernah saya lihat sebelumnya merupakan pengalaman yang tak terlupakan. saya pikir mereka galak, dan judes, ternyata kebalikan, mereka begitu ramah dengan para pendatang, satu desa kecil yang unik, mereka berdampingan dengan big earing tribe. ya seperti di kalimantan mereka punya lubang tindik yang segede gaban, dan kebetulan teman seperjuanganku yg dari prancis juga lubang telinganya sama gedenya ya jadi bukan hal yg unik buat saya lihat. buat saya yg lebih unik ya long neck tribe nya, leher di kasi besi di susun menjauh dari pundaknya.
saya sempat foto bersama salah satu dari mereka yg memiliki 27 ring di lehernya, setiap 2tahun sekali mereka menambah ring di leher mereka. menurut mereka makin tinggi ring di leher mereka makin cantik lah mereka. dan uniknya hanya kaum hawa lah yg mengenakan nya. sejak kecil mereka sudah di pasangi ring ring yang buat saya merasa tersiksa, tapi tidak buat mereka. malah jadi kebangaan tersendiri buat mereka. simbol kencantikan dan kesetiaan terhadap suami, hm... suami yang aneh ya? ^^
saya nyaman di desa kecil ini, mereka tidak terlalu memaksakan turis untuk membeli kerajinan mereka, kebanyakan dari mereka membuat kain tenun. mereka menawarkan dengan harga 200-400bath. ya tidak terlalu mahal. ya paling tidak dengan membeli kenang-kenangan dari mereka, membuat saya bisa mengenang mereka. kangen juga pengen ke sana kembali, sebagian dari mereka bisa sedikit bahasa inggris ya i know u know lah, dengan sedikit perpaduan bahasa tubuh dan bahasa tarzan. ^^


Selasa, Juli 29, 2008

Indahnya Dunia Bawah Laut

Melihat secara langsung keindahan terumbu karang dan ikan ikan yang penuh warna di kelautan menjadi suatu pengalaman tersendiri yang tak terlupakan buat sebagian orang. Indonesia yang terkenal dengan lautnya memiliki begitu banyak spot menarik, salah satunya Karimunjawa yang termasuk wilayah kepulauan di laut Jawa. Mulai tahun 1999 Karimun jawa dijadikan taman nasional dengan 27 pulau. Banyak sebagian penduduknya yang merubah rumah mereka menjadi guest house untuk disewakan, hari sabtu dan minggu adalah hari yang padat dikunjungi wisatawan local maupun mancanegara.

 

Ke dua kalinya saya datang ke Karimunjawa di tahun yang sama, selain tempatnya yang indah dan pesona terumbu karangnya juga karena tidak terlalu mahal juga untuk berkunjung ke sini, dengan KMC Kartini dari pelabuhan tanjung mas semarang jam 9 pagi dengan duit 260rb(sebelum BBM naik Cuma 220) untuk tiket pulang perginya yang menempuh waktu kurang lebih 4jam. Di Karimunjawanya pun saya lebih memilih tinggal di rumah penduduk dari pada di hotel, penduduk di sini cukup ramah terutama dengan wisatawan, dengan tinggal di rumah penduduk saya lebih bisa merasakan suasananya, kehidupan masyarakatnya. Pak Mul adalah salah satu pemilih home stay yang menjadi langganan saya, menu makanannya yang membuat saya selalu kangen untuk memilih rumah pak Mul menjadi tempat menginap saya, ranjungan (sejenis kepiting) adalah menu favorit yang tidak ada di home stay mana pun, hanya dengan 17ribu sekali makan kita bisa makan sepuasnya di sini, masakan ala desa yang khas.

 

Kali ini saya mengunjungi pulau cemara besar, memakan waktu 1jam lebih dengan perahu, lumayan mahal untuk menyewa perahu di sini sekitar 250-350ribu, jadi jika datang sendiri lebih baik numpangan saja sama rombongan laen yang kebetulan tujuannya sama. Pulau cemara dari namanya memang sudah pasti di pulau ini ditumbuhi banyak pohon cemara, pasirnya yang putih dan pantainya yang landai dan memanjang, ada spot untuk snorkeling juga di sini. Saya menghabiskan waktu disini sambil menunggu matahari tenggelam.

 

Minggu pagi kita bisa jalan-jalan di pelabuhan, banyak pedagang berjualan di sini, dari jajan pasar sampai asesoris juga ada, dah seperti pasar kaget jika minggu pagi disini, buat yang suka photography, banyak objek human interest yang menarik. Selesai sarapan pagi saya melanjutkan perjalanan ke pulau menjangan kecil, spot snorkeling yang luas dan pantai yang putih membuat saya betah berlama-lama di sini sambil melihat wisatawan yang lain bermain dipantai, sebelum pulang saya mampir ke tempat penangkaran hiu di
pulau menjangan kecil, renang bersama hiu-hiu juga menjadi tantangan tersendiri. Memang hiunya bukan yang sebesar di film jaws tp cukup serem juga karena ini kali pertama saya berenang di kolam yang penuh hiu. Takut geli serem campur aduk rasanya, ketika tau hiu nya lebih takut mulailah pede saya keluar, gentian saya mengejar hiu-hiu itu hehe. 

Setelah makan siang buru-buru saya pamit dengan pak Mul sekeluarga untuk pulang, senyum mereka menghipnotis saya untuk selalu ingin kembali ke sini. Di dermaga, kapal sudah menunggu penumpang yang akan berangkat jam 2 siang. Saya langsung masuk dek kapal dan tidur karena kecapean seharian berenang, sambil membayangkan kapan saya bisa kembali ke sini lagi.

 

 

 

 

Rabu, Mei 07, 2008

Blui nyelem di Karimun Jawa

Kulihat jam di handphoneku sudah menunjukan setengah sembilan (gua ga pernah pake jam tangan jd percaya banget ama jam yang di hp). Setengah jam lagi kapal yang harusnya ke karimun sudah mau berangkat, buru-buru gua cari pintu 4, yang katanya di sanalah biasanya KMC kartini I nongkrong untuk nungguin penumpang yang mau ke karmun jawa, sambil lari-lari takut ketinggalan kapal gua langsung beli tiket di tempat, karena emang ga ada loketnya, padahal tadi pas masuk pelabuhan sempat ditawarin calo tiket, untungnya gua tolak mentah mentah.

Sambil ngomel-ngomel dalam hati, gua bayar juga tuch tiket yg muaahal, gila aja pulang pergi 220rb, dengan terpaksalah karena cuma ada satu kapal aja yang dari semarang ke karimun, sebenernya ada juga sich kapal feri yang lebih murah cuma 24rb tapi berangkat dari jepara, dan butuh waktu 6jam untuk ke karimun kalau dari jepara, plus bau kambing, dan lm tentu dapet tempat duduk, dah kaya kereta ekonomi aja dech.

Kesan pertama gua waktu masuk kapal, “huiiiiih, keren juga nich kapal”, ya panteslah kalau 110rb sekali berangkat, sambil ngekor penumpang lain yang antri masuk kedalam kapal, ada 2 kelas di kapal ini, bisnis yang ada di kabin bawah, kursinya dari plastic yang kerasnya minta ampun tapi pake AC dan ada tv 14’ di tiap ujungnya, dan kelas eksekutif di kabin atas dengan kursi sofa yang empuk tentu saya AC dan tv. Dari samping kabin kita bisa lihat keluar jendela yg tertutup rapat kaya akuarium aja, di belakang ada kabin yang terbuka dengan beberapa kursi, sebagian penumpang yang ingin merokok dan ga tahan dingginnya AC bias duduk di luar sambil menikmati pemandangan laut.

Sekitar 4jam perjalanan ke karimun jawa, bosen juga gua di dalem hanya melihat VCD karoke yang muterin lagu-lagu jadul jaman emak gua masih imut, (sekarang amit-amit dach galaknya). Mending gua keluar sebentar dech sambil ngelihat laut sapa tau ada putrid duyung yang cantik sambil melambai-lambaikan kissbye. Hari itu cukup cerah langitnya biru tanpa awan sama sekali, setelah berbulan-bulan hujan yang harusnya bulan mei dah masuk musim kering, huh lagi-lagi effect global warming nich pasti.

Selamat Datang di Karimun Jawa

Akirnya nyampe juga di pelabuhan karimun jawa, kecil sich dan hanya kapal kita yang nyasar di sana, di depan sudah berjajar becak yang nungguin penumpang, keliatanya mereka sudah tau akan kedatangan kita, beberapa mobil colt jadul juga sudah nungguin beberapa penumpang yg ikut tour, suasana saat itu tiba-tiba jadi rame kaya pasar, “sini loh pakne, mobile yang ini!” terdengar ibu-ibu yang bawelnya minta ampun teriak-teriak persis di samping gua, sambil mengandeng anaknya yang tampangnya bete, mungkin malu juga ngeliat emaknya teriak-teriak kaya tarzan. Sambil liat sana-liat sini, gua mencari mangsa yang siap gua tanyain tentang penginapan dan transport, karena gua blank sama sekali, ke sini aja baru sekali ini pake modal nekat pula. “nach ada pusat informasi”, di dalem bangunan yang masih bagus sebenarnya cuma tidak di rawat jadi beberapa lampu pecah, dan atapnya bolong-bolong.

“mas, numpang tanya ya, kalau penginapan paling murah di sini dimana aja ya?”

“macam-macam mas, di sini ada banyak homestay dan hotel, tapi kalau mau murah ya di homestay aja mas paling 50rban, kalau hotel antara 75rb-90rb, kalau yang bagus lagi juga ada mas” sambil nyodorin map hijau dengan beberapa pamphlet harga-harga penginapan. Ramah banget orang ini, ditanya dikit jawabnya lengkap banget kaya jawab esay aja, ga kaya customer servisnya di bandara yang sok kecakepan, ditanyain cuma bias jawab iya dan ndak tau, orang kaya gitu kok isa di terima kerja sich.

“kalau transportasi ke pulau-pulau sekitar sini kira-kira berapa mas?” mumpung masnya napsu banget kalau jelasin tentang karimun.

“kalau ke pulau menjangan sekitar 150rb mas, kalau ke pulau cemara yang agak jauh bias sampai 250rb, di sini sich ndak ada patokan tarif mas, semuanya harus nego ama pemilik kapalnya, tapi itu tadi perkiraannya mas, kalau mau murah bisa rame-rame mas, kalau sendirian ya mahal mas”, wah ngerti juga nich masnya kalau gua emang suka yang murah meriah, apa gara-gara ngeliat tampang gua yang kucel dan pake sandal jepit ya, semakin meyakinkan kalau ada gembel kesasar kesini, he he he

Setelah puas gua introgasi tuch mas-mas sampe berbusa-busa ngejawabnya, gua jalan ke arah desa yang keliatan dari sini, wah kok panas ya, ya iyalah jam 2siang, akirnya gua nebeng salah satu mobil peduduk yang kebetulan searah ke desa.

Gua di antar langsung ke homestay Mulya Indah milik pak Mulyono, tidak ada papan nama ataupun tulisan penginapan, keliatan seperti rumah penduduk biasa aja. Di depan gua di sambut senyumnya pak Mul yang kas banget, sambil ngajak gua ke kamar yang ada di lantai dua, kamarnya kecil hanya ada ranjang dan meja rias kecil dengan kipas angina kecil di meja, tp buat gua ini sudah lebih dari cukup, lagi pula cuma buat tidur aja, sayang juga kalau mahal-mahal, beliau menawarkan 55rb permalam, dan seperti biasa gua nawar donk, emang cuma di pasar aja yang bisa nawar, akirnya setelah beberapa menit penuh dengan tawar-menawar yang alot, gua setuju di harga 50rb, plus 15rb untuk sekali makan, gua iyain aja, karena cuma ada 2 warung makan di sini dan itu juga lum jelas makanannya.

Welcome drink-nya es kelapa muda, wah enak juga nich, dah kaya hotel bintang 4 aja pake welcome drink, sambil minum es kelapa muda, gua kenalan dengan bapak-bapak yang juga satu homestay dengan gua, mereka dari departemen perikanan dan kelautan yang kebetulan lagi dinas untuk survey hasil proyek mereka untuk membudidayakan ikan kerapu di sini.

Dan emang kalau namanya rejeki ga kemana, gua ditawari ikut mereka survey lapangan, karena tau gua emang lum ada rencana kemana-mana, habis makan siang bersama bapak-bapak yang tenyata doyan guyon dan ngebanyol ala semarangan, kita langsung menuju tempat pembibitan ikan kerapu, nach yang paling gua suka nich, gua bisa ke pulau menjangan besar tanpa keluar duit, mereka cukup baik untuk berbagi satu pantat lagi untuk gua, kapan lagi nich bisa liat-liat tempat kaya gini, gratis pula, setelah ke karamba yang isinya ikan kerapu segede bola basket, mereka ngajak gua ke penangkaran hiu, kesempatan kaya gini ndak boleh dilewatkan donk, kapan lagi bisa liat hiu idup selain di seaworld yang tiketnya mahal banget, gua juga sempet kasi makan hiu-hiunya, sambil noel-noel siripnya, sempet gua dokumentasiin pake poket kesayangan gua Sony DSC-W90 (promosi nech,sony mestinya bayar gua nech), lebih praktis aja bawa poket, karena tujuan gua ke sini emang buat liburan.

Hari Kedua di Karimun Jawa

Hari ini gua pengen snorkeling, sayang donk udah jauh-jauh ke sini kalau ga liat terumbu karang yang konon katanya lebih banyak macemnya dari pada di Bali, promosinya bapak-bapak kemaren loh ya. Setelah sarapan pagi masakannya bu mul yang huenyak (suer enak banget, emak gua aja kalah enak masaknya), langsung ke pelabuhan kecil tempat biasa nelayan pada ngumpul, nyari kapal yang mau nganterin gua ke pulau menjangan kecil yang katanya spot terdektat di sana untuk snorkeling, seperti biasa gua ga mau menerima begitu saja harga yang mereka kasih, dengan penuh napsu dan segala macam jurus gua keluarkan untuk nawar kapal nelayan yag akan nganterin gua, ciattttt.. hiyakkk… (grubrak) “hah!!! 300rb pak?” yang bener aja, untung gua masih ingat masnya kemaren di pelabuhan tentag patokan harga sewa kapal, akirnya setelah berdebat sengit, pake ngancem mau cari kapal lain, turun dech smp 150rb, nach loh… hampir 50% kan, di sini emang ga ada patokan pastinya tentang harga sewa kapal, jadi kita emang mesti tega nawarnya, seandainya ber10 berarti 15rb@kepala, tp bisa jalan gak ya tuch kapal klo diisi 10 orang, serem aja ntar bukannya jadi kapal motor malah jadi kapal selam.


Pulau Menjangan Kecil

Spot yang gua pilih saat itu di dekat pulau menjangan kecil yang pantainya masih alami degan pasir yang putih bahkan lebih putih dari kulit gua yang sudah dari tadi kebakar panasnya matahari, karena waktu juga sudah cukup siang saat itu, kalau mau ke pulau cemara lumayan jauh, dan pastinya dengan harga kapal yang jauh lebih mahal. Gua lebih takut ketinggalan kapal ke semarang yang berangkat jam 2 siang, daripada harus bayar lebih mahal 100rb ke pulau cemara, ya paling ndak lebih murah dari pada snorkeling di Bali, dan sebandinglah dengan keindahan laut yang masih alami banget di sini.

Pertama kalinya gua nyelem di spot ini, dah memang indah banget, terumbu karang di sini macemnya banyak, ikannya juga aneh karena lum pernah gua liat, gua ga banyak hafal tentang jenis terumbu karang ataupun jenis ikan laut, selain nemo (clown fish). Dan tidak lupa kamera poket gua yang sudah terbungkus dengan plastic kusus underwater akan mengabadikan indahnya terumbu karang di sini.

Hari ini terakir di karimun tapi bukan yang terakir buat gua untuk menikmati indahnya karimun jawa, tempat ini nganggenin seperti kalau kita reuni dengan temen-temen sekolah dulu, yang pasti gua akan balik lagi ke sini entah kapan. Waktu tinggal 5jam lagi sebelum kapal berangkat, jadi waktu yg pas-pasan mesti dimaanfaatin abis-abisan. Nyelem lagi dach………

Karimun tunggu kedatangan gua lagi, pasti gua ceritakan ke teman-teman betapa indahnya dirimu, Dewi Sandra aja kalah cantik ama terumbu karangmu, Citra land kalah rame dengan ikan-ikan yang mondar-mandir di sekitar karang-karang indah, dah kaya taman bermain aja buat mereka, ada yang sama anaknya jalan-jalan di terumbu yang benuknya kaya otak, ada sepasang ikan yang lagi kasmaran pacaran di balik karang payung, ada ikan kembung yang dengan pedenya berenang-renang sambil menunjukan badannya yang gempal. Bintang laut berjemur di antara susunan karang-karang yang terkena bias sinar matahari yang masuk ke dasar lautnya. Rasanya pengen berlama-lama di sini.


Senin, April 21, 2008

Awal dari Segalanya


Akir 2 tahun ini gua mulai agak mulai serius belajar jepret-jepret (bukan jepret karet jepret pake kamera donk), benernya dah pengen punya kamera SLR sejak SMU tapi apa daya gua yang beruntungnya dilahirkan dari keluarga yg pas-pasan, pas laper pas ada makan, pas butuh tas pas ada beliin, pas hujan pas ada jas ujan (kok bukan mobil ya, hehe ngarep), pas pengen sepeda waktu SMP pas punya saudara toko sepeda jadi isa pake dulu bayarnya kalau pas ada duit, pas pengen motor pas ada yang nawarin kreditan motor, pas pengen kamera pas ndak ada duit (apes banget yg ini), 10tahun terakir ini gua tinggal di jogja, dan di kota inilah gua paling betah, selama hidup ya cuma berkutat di 3 kota, kalau ndak solo dimana gua di besarin, di klaten kota kecil di antara jogja-solo dimana gua dilahirin, kata mama pas hamil gua 7bulan lebih sekian hari pas pengen maen ke jogja, eh di tengah jalan gua dah ga tahan di dalam perut nendang-nendang kaya cristian ronaldo klo lagi free kick dan pengen keluar aja, akirnya nyak gua ga tahan kelakuan gua yg seenak udel gua, akirnya di brojolin di RSU muhhamadiyah klaten. Kenapa waktu itu mama gua pas ke jogja sich, coba pas ke Singapore apa ke amrik gitu kek kan keren tuch di KTP new york 29 juni 19XX (hehe.. rahasia ah, biar ga keliatan tua), alhasil nonggol di kota kecil, yang tiap kali orang liat KTP gua selalu nanya, klaten dimana? yang jelas Klaten jauh dari Jakarta boo… susah jelasinnya.

Gua memang demen jalan-jalan, baik ala nebeng saudara ataupun pergi sendiri atau kalau rame-rame dengan temen-temen. Tapi selama ini kalau pergi jalan-jalan serasa berlalu begitu aja, ndak ada kenang-kenangan yang membuat gua menginggat indahnya tempat-tempat yang gua kunjungi. Penyesalan selalu datang terlambat, kalau ga telat ga nyesel dong (ya iyalah, masa ya iya donk), waktu itu pernah maen ke rumah temen di madura rame-rame ama temen-temen kuliah, nebeng dia naek mobil dari Solo sampai Surabaya trus lanjut naek kapal feri ke Madura, daerah Sumenep kalau ndak salah inget, nyeselnya waktu itu gua ndak punya kamera, alhasil kenang-kenangan dari sana ya cuma memory (huiks..) padahal pantainya indah banget, dan uniknya di sana gua lum pernah liat sapi warna putih, rata-rata coklat belang-belang. Tapi suatu hari gua pasti balik ke madura lagi, penasaran ama karapan sapi yang terkenal itu sampai-sampai di jadiin logo di duit coin.

Jalan-jalan gua paling jauh cuma ke Bali, selebihnya gua merasa nyaman di kamar gua depan laptop, kalau ndak browsing ya maen game sampai pagi. Sejak gabung dengan temen-temen foto yang pengalamannya berjibun, jadi kepengen juga bisa berpetualang sambil mengabadikan keindahan alam. Paling seneng kalau denger temen-temen cerita, oh di sana bagus tempatnya, di sana air terjunnya keren banget, di sana bangunan kotanya uniq, keren di sana, di sana, di sana. Sejak itu kalau gua libur kerja selalu menyempatkan berlibur, walau ndak jauh-jauh sich, paling yg bisa di tempuh dalam beberapa jam, dan ga mahal, maklum keuangan mefet. Gua piker-pikir bener juga ya, hidup cuma sekali masa cuma di Jogja melulu, rumah-kantor, kantor-rumah, rumah-mall, mall-rumah. Lama-lama bosen juga, pengen cari pengalaman baru yang bikin hidup lebih hidup (iklan banget sech). Mulailah baca-baca majalah tentang jalan-jalan, browsing tentang lokasi-lokasi wisata, lirik brosur-brosur di travel agent, sampai nyulik anak orang gua ajak ngopi, gua paksa dia cerita tentang travelingnya (tapi habis itu gua balikin kok).

Tapi kali ini tujuan gua buat berani backpacker makin kuat, gua mesti punya koleksi foto pribadi buat cerita ke anak-cucu gua besok, biar duit setiap bulan selalu pas-pasan buat idup, tapi gua pasti bisa, ka nada istilah seribu jalan ke Roma, dari jalan kaki, naek pesawat, nebeng temen, atau minta sponsor hehehe. Yang jelas gua mesti rajin nabung nech, rajin cari penghasilan sampingan, rajin nodong piutang ke temen-temen, dan mulai bikin rencana untuk traveling ala gembel. Semangat gua sudah kaya pejuang tahun 45 aja pokoknya mesti bisa keliling dunia. Horas bah!!

Majalah traveling dan buku-buku tentang traveling jadi inspirasi gua. Membaca beberapa blog orang-orang hebat yang berani melangkah ke dunia luar, tentu saja mereka punya pengetahuan yang luar biasa, yang berani keluar dari zona nyaman mereka, yang mau belajar tetang kehidupan orang di luar sono-noh, lah gua? Bahasa inggris aja blepotan, cuma tau yes no. (tukang becak maliboro juga bisa kalau yes no, malah lebih pinter mereka) tapi itu juga tidak akan menghalangi gua untuk tetap berdiam diri di sini. Blognya bro agustin (http://avgustin.net/blog), bukunya Travelers Tale’s (keren nich sumpah lu mesti baca), blognya teteh Trinity (http://naked-traveler.blogspot.com/) membuat gua jadi bersemangat menjadi backpacker walau masih backpacker magang, mungkin gua belum bisa seperti mereka yang sudah banyak makan garam (karena sering ke laut kale ya) , tapi kalau tidak mencoba, dan belajar ya tentu saja gua tidak akan bisa seperti mereka. Dunia ini luas kalau gua cuma duduk manis di sini sambil melototin google earth yang foto-fotonya bikin ngiler aja, dan hanya bisa menggagumi mereka yang sudah merasakan indahnya dunia, dan tidak akan pernah gua rasakan sendiri kalau hanya cuma bertapa di kamar (cieh sok tragis menggenaskan gini). Mungkin belum terlambat buat gua untuk mulai dari sekarang, mulai memberanikan diri, mulai bikin rencana untuk merasakan dunia.

Semangat berkobar-kobar kaya film dragon-ball keluar api-apinya kalau lagi ngamuk(marah), kaya film kartun dengan mata yang berbinar-binar kalau lagi mupeng. Ya mimpi dulu lah, awal dari kesuksesan kata orang sukses kalau di seminar-seminar kan karena berani bermimpi, dan tentu saja action.